Alamku alam Papua kerinduan akan selalu terjunjung sepanjang waktu, tak lupa hutan rimba yang sangat popular memberikan sejuta oksigen bagi dunia ini.
Berdiam sendiri dibawa dedaunan yang penuh kesegaran melambangkan hati berseru di atas tumpukan hutan raya West Papua menjadi hembusan nafas yang berharga.
Bersuara merupakan keluarnya kata dalam nadi mulut sehingga hamparan gunung pun terdengar dengan suara nada yang merdu dan bergetar di atas hutan West Papua demi kerinduan kemerdekaan dalam melestarikan hutang rimbah West Papua.
Dengan kata kehormatan hutan West Papua menjadi jasa penguna pahlawan-pahlawan yang bermoral junjung tinggi meraih impian dan cita-cita West Papua di bawa alam yang berkonteks nuansa seluruh West Papua yang jaya.
Dalam hutan itu, Berkicaunya burung-burung memberikan sebuah fenomena dunia yang berbeda bahwa makhluk yang Tuhan ciptakan semakin banyak untuk bernafas dan bersuara sebagai menghiasi muka bumi dalam mendorong perkembangan dan pengembangan di atas aturan adat yang searah jarum jam.
Walau hati ini sakit, hutan West Papua semakin menipis dalam penghabisan dan penebangan liar di titik puncak. Tiada mengenal pelakunya siapa dalam menghabiskan itu, apakah memang hutan West Papua ulah manusia atau Sang Pencipta yang mengembalikan dalam kerajaannya sendiri, sehingga hutan West Papua semakin menipis dan menghilang? Akhirnya, pertanyaanku selalu melambai-lambai bagaikan rumput yang bergerak diarus air yang begitu deras terus menerus.
Wahai….pahlawan-pahlawan West Papua lawan merupakan tindakan nyata dalam menyelamatkan hutan West Papua yang akan menjadi hutan yang penuh keselamtan bagi dunia dan tanah West Papua.
Maka raihlah impian kemerdekaan kita semenjak waktu berjalan hari demi hari dengan visi “Free West Papua selalu di Hati agar kita bisa berdiri sendiri di atas alam West Papua”
By: Natho Bukega
Posting Komentar