prefix='og: https://ogp.me/ns# fb: https://graph.facebook.com/schema/og/ article: https://graph.facebook.com/schema/og/article'> Penanaman Modal Asing di Indonesia Papua Dapat Membunuh Generasi Muda Papua (PT Freeport Indonesia) - West Papua Ujung Panah

Penanaman Modal Asing di Indonesia Papua Dapat Membunuh Generasi Muda Papua (PT Freeport Indonesia)


PT FREE PORT di kelolah dari tahun 1973 setelah Orde Lama diganti Orde Baru. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan di Tanah West Papua, terutama tentang SDA (Sumber Daya Alam). Kerusakan SDA dapat mengakibatkan tanah West Papua menjadi tidak berfungsi lagi, yang di maksud adalah kerusakan lingkungan hutan, air, dan gunung. Semuanya menjadi tidak beres karena fungsi untuk menjaga alam telah di kuras dan di ambil, terutama Emas, Nikel, Batu Bara, Tembaga, Uranium dan jenis lainnya yang untuk menjaga lingkungan sumber alam. 

Manfaat untuk mengembalikan alam Papua sudah tidak sewajar lagi; karena PT Freeport telah menghancurkan. Apa lagi PT Freeport dapat di kelolah oleh bangsa asing dan bangsa Indonesia sebagai penonton untuk mendapat imbalan dari bangsa asing sehingga masyarakat Papua dapat diselingkir sampai saat ini. 

Oleh karena itu, Sangat memperhatinkan untuk masyarakat West Papua dalam berbagai kasus penanman modal asing yang tak berwajar sampai sekarang di tanah West Papua, karena bangsa Indonesia dan bangsa asing dapat memperbodohi dengan imbalan-imbalan omong kosong kepada masyarakat Papua yang tertentu mendapatkan hasil dari PT Freeport untuk menguras alam raya Papua. 

Semenjak berdirinya perusahan PT Freeport yang mendunia, manusia Papua selalu dapat ancaman dan terintimidasi seperti dibunuh dan ditembak; karena ketika masyarakat Papua memintah untuk tidak menanam modal asing di tanah Papua agar kelestarian sumber daya Papua terjaga seperti SDM (Sumber Daya Manusia), SDA (Sumber Daya Alam) dan SDB (Sumber Daya Budaya) dapat memanfaatkan dan melindungi tanah West Papua yang makmur dan subur pada waktu yang akan datang, malah terjadi kebalikan yang di lakukan oleh Negara Indonesia bahwa tidak melakukan sebaik mungkin sesuai undang-undang tetapi hanya menguras dan menghancurkan tanah West Papua melalui ekonomi yang tidak berwajar dalam penambahan devisa Negara Indonesia dan Negara asing. 

Persoalan berikut adalah mengenai konteks Sumber Daya Budaya (SDB) di PT Freeport West Papua, di mana suku yang mendiami disekitar PT Freeport, kebudayaannya sudah tidak bermanfaat lagi, karena kebudayaan yang ada di sekitar PT Freeport adalah kebudayaan dari suku Amugme. Dahulunya, suku Amugme berdiam di tempat itu, karena hasil alam yang begitu rempah dan kaya alam. Namun, sekarang suku Amugme menjadi terselingkir oleh PT Freeport tersebut akhirnya yang menikmati bangsa lain dan bangsa indonesia. Sebagian suku Amugme menikmati dan sebagian tidak.

Paling bahayanya, generasi untuk suku Amugme yang akan datang tidak akan menikmati atas hak ulayat tanah. Karena hasil alam dan budayanya mereka telah menjual dan terjual, maka tidak ada kata melestarikan alam lagi. 

Catatan bagi seluruh rakyat yang ada di West Papua bahwa Papua sekarang ada digaris merah kerena bangsa asing akan datang dan membuka perusahan-perusahan besar di West Papua, sesuai aturan Indonesia yang telah mempersilakan masuknya Ekonomi ASEAN di seluruh ASIA untuk mementingkan negara indonesia dalam penambahan devisa. 

Maka dari itu, kita masyarakat West Papua boleh meimilih yang lebih baik karena masuknya bangsa asing melalui ASEAN akan terus terjadi masalah di tanah West Papua seperti bergelumur darah dalam artian bahwa masyarakat West Papua akan selalu terintimidasi dalam pembunuhan, memperbodohi, terlatarbelakang pendidikan, dan lainnya; karena beberapa kasus yang dapat kita lihat saja, terutama tentang paniai berdara, dan pembunuhan-pembunuh lainnya maupun korupsi tentang PT Freepor semuanya termasuk dalam konteks pelangaran HAM dan korupsi yang begitu telah meningkat di tanah West Papua dengan tidak di kenal pelaku dan status orang atas Tanah tercinta West Papua. 

Lebih baiknya, kita Masayarakat West Papua mengambil ahli dalam tindakan untuk meminta Referendum agar West Papua dapat di atur oleh masyarakat lokal sendiri sehingga menghasilakan kesejahteraan antara masyarakat yang ada di West Papua. 

Akhir kata “Salama Free West Papua selalu di hati setiap individu”  jangan lupa untuk berdoa pada Sang Pencipta agar Free West Papua tercapai.

By : Natho Bukega

Stay Connected

Copyright © West Papua Ujung Panah. Designed by OddThemes