Foto: Dok. Facebook.com/PUP. |
Papua Ujung Panah, Hari-hari telah berlalu, anak kulit hitam terancam dengan pernak-pernik tajam yang berbau NKRI. Suku bangsa Papua merasakan adanya tekanan dari kehadirian NKRI yang sebelumnya. Perasaan ini telah dilakukan oleh NKRI melalui tindakan yang tajam. Bumiku bumi Papua sekarang sedang hanya tinggal nama, bukan lagi Papua akan budaya, Papua akan alam, Papua akan Solidaritas. Namun Papua sekarang adalah Papua akan pemusnahan.
Setiap kali air mata jatuh dengan penuh kerinduhan kapankah derita ini berakhir, kapankah air mata ini berhenti, kapankah para penusuk manusia Papua tidak ada lagi. Semua tangisan ini adalah tangisan yang selalu ingin akan adanya kebebasan yang nyata. Dalam kebebasan yang dilakukan pun adanya secungut-secungut kecil yang menghalanggi bagian jalan utama dan jalan menuju pembebasan telah penuh dengan secungut-secungut itu.
Biarlah aku tetap bersuara, biarlah aku tetap sampaikan aspirasiku, biarlah aku ingin bebas dari para pemangsa ku. akankah hari yang akan menyenangkan bagiku untuk selalu merindukan kehidupan yang pantas dan layak di bumi west Papua ini. Hari ganti hari tidak ada hari yang sangat menyenangkan dalam hidup ini, hanya saja hari yang selalu terkurung seperti seekor babi dikurung dalam sebuah kandang.
Mengenang sebuah perjuangan merupakan hal yang tidak biasa-biasa saja, melainkan hal yang merasakan hidup yang membara di atas pisau tajam atau di atas wayar yang memutar jantung. Sudah cukup lama suku bangsa west Papua mengalami hal-hal yang problem, dalam artian masalah Papua adalah masalah yang umum perlu di selesaikan secara internasional.
Wahai kawan, memangnya hidup kita ini harus seperti begini atau kah harus bagimana untuk memperoleh hidup yang kekal abadi dan ataukah orang lain yang harus selalu menikmati hidup mereka dengan kesenagan yang meriah. Bukankah anak bangsa West Papua juga harus menikmati hidupnya dengan baik, tentram,aman, penuh duka cita, penuh rasa sayang dan penuh keimanan.
Memangnya kita harus hidup dibawa cengraman NKRI dengan penuh kegelisahan, keterpaksaan, kemunafikan, kekerasan, kepanahan, penembakan dan penekana. Apakah kita anak bangsa West Papua selalu akan begitu atau kah ada oarang lain yang akan menolong tentang kehidupan masyrakat Papua.
Kita boleh mengetahui dari sekarang bahwa hidup ini adalah hidup perjaungan karena masih dalam cengkraman NKRI.
Lebih baiknya bersatu untuk menghapus tangisan ini. lebih baik jauh dengan NKRI, lebih baik hidup berdiam sendiri dalam menghatur bangsa West papua, lebih baiknya harus selalu maju dan lawan pada pihak yang berlawanan. Tolong sampaikan bahwa tangisan ini tidak sia-sia melainkan realita dan kenyataan yang sedang terjadi dalam ruang waktu yang berjalan.
marilah dan Majulah untuk berjuang demi tanah tercinta tanah bangsa West Papua. Salam revosioner muda, anda dan saya haru berjuang sampai Papua merdeka. Salam Free West Papua.
By: Natho Bukega
Posting Komentar