Foto. Internet |
Papua Ujung Panah-Menarik perhatian jika membaca dan menulis sebagai
jalan keluar menuju kebebasan west Papua, setiap teknologi dan pengetahuan
menyimpan berbagai ilmu yang harus di informasikan kepada dunia internasional
dan nasional bahwa bangsa yang berkulit hitam tetap berjuang sesuai arah jarum
jam yang berjalan hingga target tercapai.
Pelatihan menulis dan berbicara mulai dari nol
hingga mampu menguasi tata cara yang baik dan mampu menguasai apa yang harus
perlu capai sesuai target perolehan kempampuan dalam menulis dan berbicara
menjadi seorang yang visioner pembebasan Papua barat.
Masalah Papua telah di Internasionalkan melalui
berbagai pembicara dari Papua dan juga masalah-masalah tersebut merupakan akar
perjuangan generasi muda yang sedang ingin musti perlu bebas secara damai.
Hampir rata-rata generasi sekarang telah menguasai
bagaimana dan apa yang harus di sampaikan di Media internasional agar tetap
bebas dari berbagai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Negara Kesatuan
Replublik Indonesia (NKRI) terhadap West Papua terutama untuk masyarakat dan
bumi Papua.
Media tulis-menulis merupakan media yang perlu
disampaikan akar masalah yang sedang terjadi di lingkungan hidup terutama untuk
Papua yang sedeng di incar oleh NKRI terhadapa masyarakat sipil, alam, budaya,
ekonomi, pertanian dan sebagainya. Karena semua itu tidak bersalah, yang hanya
salah adalah Negara Indonesia terhadap Papua melalui kekerasaan-kekerasaan yang
selalu di salahkan kepada warga west Papua.
Setiap harapan anak bangsa dalam menginginkakn
kebebasan adalah hak sebagai prinsip hidup, hak kebebasan bukan orang lain yang
mengatur tetapi yang mengatur adalah diri sendiri sebagai kemerdkeaan pribadi
dan sesama.
Generasi bangsa Papua telah lama terlatih dan
terpelajar dalam mengangkat berbagai masalah yang sedang terjadi di West Papua,
namun sebagian besarnya dapat menulis dan menyampaikan informasi melalui media
pribadinya, sehingga media itu menjadi jalan dalam kebenaran kebasan bangsa
west Papua.
Setiap bangsa dan Negara memiliki hak untuk target
merdeka secara kesejatheran, namun ada beberapa pihak yang menghancurkan bangsa
yang ingin sejahtera, seperti demikian di Papua ada pembayaran secara
besar-besar melalui uang tunai yakni uang merah putih, uang BIN dan unag segitiga
serta lainnya. Seolah-olah bangsa West Papua lambat laun mencapai hati merdeka,
karena bangsa Indonesia mengunakan system demikian demi menghabiskan manusia
Papua dan alam kekayaan yang berisi susu dan madu.
Kerakyataan dalam masyarakat menjadi tidak terartur,
namun adanya pengodaan antar umat manusia yang mendiami di bumi west Papua,
terutama bangsa Indonesia yang menempati di west papua menjadikan Papua sebagai
hak miliknya dengan seutuh alam bumi west Papua. Ketika masyarakat west Papua bertindak
untuk merebut kembali adanya pihak tertentu membunuh dan menghabiskan dengan
cara tindakan yang kejam yakni dibunuh, ditindas, dikeroyok dan lain-lainnya.
Kapankah permasalahan-permasalahan seperti begini
berakhir? Dan apakah anak bangsa west papua akan selalu menagis atas tanahnya
sendiri? Ataukah nasib inilah yang Tuhan berikan sehingga anak bangsa west
Papua akan habis dengan riwayat hidupnya?
Kemapauan hanya dapat disampaikan kepada dunia
internasional dan United Nation sebagai pelapor kebebasan west Papua dengan
waktu target yang sesuai kemerdekaan Papua. Karena kemerdekaan itulah
masyarakat west Papua sedang menanti agar keluar dari tindakan yang dipaksa
oleh bangsa Indonesia.
Salam Free West Papua
By:
Natho Bukega
Posting Komentar