prefix='og: https://ogp.me/ns# fb: https://graph.facebook.com/schema/og/ article: https://graph.facebook.com/schema/og/article'> Nasinalis Papua VS Nasionalis Indonesia - West Papua Ujung Panah

Nasinalis Papua VS Nasionalis Indonesia


KLAIM ETNIK




Nasionalis Papua                                             Nasionalis Indonesia

Bangsa Papua adalah                                     Bangsa Papua adalah
Ras Melanesia yang                                    bagian dari Bangsa
berbeda dengan                                          Indonesia walaupun
Bangsa Indonesia                                        berbeda Ras dengan
yang secara                                                 bangsa Indonesia
keseluruhan Ras                                          yang memiliki Ras
Rumpun Melayu                                          Melayu





KLAIM SEJARAH PENJAJAHAN Sultan Tidore dan Majapahit




Nasionalisme PAPUA

           Bangsa Papua tidak pernah dijajah oleh Kerajaan Majapahit ataupun Sultan Tidore karena tidak ada bukti atau prasasti peninggalan sejarah yang dapat membuktikan hal tersebut




Nasionalisme INDONESIA

           Bangsa Papua merupakan wilayah jajahan Kerajaan Majapahit, karena wilayah Papua dikuasai oleh Sultan Tidore, hal ini dibuktikan oleh catatan sejarah dalam buku Nagarakratagama yang di tulis oleh Mpu Prapanca (1365). Dimana ditulis “Muwah Tikhan I Wandan Ambwan Athawa Maloko Wwanin. Wwanin=Onim merujuk kepada salah satu tempat di wilayah Papua.



KLAIM SEJARAH PENJAJAHAN  HINDIA-BELADA


 Nasionalis PAPUA

           Dengan didirikannya Fort du Bus di Teluk Triton tahun 1828, Masuknya Injil di Manokawari pada 5 Februari 1855, dan Masuknya Injil di Merauke Pada Februari 1902 serta pedirian pos perdagangan di Manokwari dan Fak-Fak Tahun 1901, menandakan sebuah abad pencerahan bagi bangsa Papua


 Nasionalis INDONESIA

           Dengan didirikannya Fort du Bus di Teluk Triton-Kaimana pada tahun 1828 dan Pendirian pos-pos perdagangan di Manokwari dan Fak-Fak pada tahun 1901 serta Pos di Merauke tahun 1902 adalah sebagai wujud kolonialisme Belanda terhadap wilayah Papua.




KLAIM KEMERDEKAAN PAPUA BARAT


 Nasionalis PAPUA

           Secara defacto, bangsa Papua telah menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 1 Desember 1961 oleh Nieuw Guinea Raad atau Dewan Papua Barat yang telah dilantik oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 5 April 1961, lalu pada tanggal 18 November 1961 Dewan Papua Barat menetapkan Atribut Nasional negara Papua Barat Yaitu “Lagu Kebangsaan Hai Tanahku Papua dan Bendera Kebangsaan Bintang Kejora”, serta Papua Barat sebagai sebuah wilayah negara.


Nasionalis INDONESIA

           Kemerdekaan Bangsa Papua itu dianggap tidak sah oleh dunia internasional karena itu hanya sebuah negara boneka buatan Belanda dan usaha dari Belanda untuk tetap mempertahankan Papua sebagai wilayah jajahannya. Sehingga pada tanggal 19 Desember 1961 Ir. Soekarno mengeluarkan TRIKORA yang isinya. Bubarkan negara boneka buatan belanda, kibarkan merah putih di Papua Barat, dan persiapan mobilisasi






KLAIM PEPERA TAHUN 1969


Nasionalisme PAPUA

           Salah Satu Point New York Agreement tanggal 1 Oktober 1962 tentang pelaksanaan PEPERA di Papua Barat tahun 1969, tidak dilaksanakan dengan benar oleh Indonesia, karena tidak menggunakan sistim One Man One Vote

           1.026 orang perwakilan masyarakat bukan merupakan representative seluruh masyarakat Papua Barat dalam PEPERA tahun 1969

           Penunjukan perwakilan dalam PEPERA bukan atas dasar pilihan masyarakat Papua sendiri untuk menentukan wakil-wakilnya dalam PEPERA tersebut, tetapi dipilih dan ditunjuk langsung oleh Indonesia


Nasionalisme INDONESIA

           Dengan alasan Kondisi geografis yang tidak memungkinkan, sehingga jalan Musyawarah merupakan bagian dari pada proses One Man One Vote, dan dianggap sah. Resolusi PBB adalah Mutlak

           1.026 orang adalah representative dari seluruh masyarakat Papua, karena sudah mewakili semua unsure masyarakat dari 8 kabupaten yang ada pada saat itu.

           Penunjukan langsung oleh Indonesia disebabkan karena masyarakat papua yang masih jauh tertinggal tingkat SDM-nya, sehingga itu akan menyulitkan proses dalam PEPERA.




KLAIM Operasi Militer
Nasionalisme PAPUA

           Dilakukananya berbagai macam Operasi Militer di Papua sejak tahun 1965-sekarang adalah wujud pelanggaran HAM dan usaha Genosida terhadap bangsa Papua.


 Nasionalis INDONESIA

           Operasi-Operasi Militer yang dilakukan Sebagai wujud untuk memelihara dan menjaga keutuhan NKRI dari gangguan

GPK-OPM




KLAIM BUDAYA PAPUA


Nasionalis PAPUA

           Bendera Bintang Kejora, Lagu Hai Tanahku Papua, dan simbol-simbol lain adalah sebagai bagian dari budaya yang hidup bersama Masyarakat Papua yang harus di ekspresikan



Nasionalis Indonesia

           Simbol-simbol tersebut adalah merupakan bagian dari gerakan separatisme. Sehingga dikeluarkanlah PP.No.77/2008 Tentang pelarangan penggunaan simbol-simbol budaya tertentu.



Papua setelah Orde Baru



           B.J Habibie

1.       Tahun 1999: Dialog Nasional – Tim 100

2.      UU No.45/1999 Tentang Pembentukan Propinsi Irian Jaya Tengah, Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya

           Abdurahman Wahid (Gus Dur)

1.       Tahun 2000 nama Irian Jaya di Ubah Menjadi Papua

2.       Ekspresi kebudayaan Papua
3.       Bantuan dana Kongres Nasional Papua II Maret 2000

           Megawati Soekarno Putri

1.      UU No.21/2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Papua sebagai pengejahwatahan dari TAP MPR RI No.IV.MPR/2000

2.       Inpres No.1/2003 Tentang Percepatan Palaksanaan UU No.45/1999.

           Soesilo Bambang Yudhoyono

1.      Perppu No.1/2008 Tentang perubahan atas UU No.21/2001 Tentang Otsus Bagi Papua

2.       UU No.35/2008 Tentang Propinsi Papua Barat





Perjuangan Nasionalis Papua Setelah Orde Baru

I.             Organisasi Papua Merdeka (OPM)
1.
National Coalition 
National Liberation
2.
United Fronts
Council (NCL)



Organisir Organisasi-organisasi

1.          SAMPARI: Semangat Angkatan Muda Papua Anti Republik Indonesia

2.           OOPM: Operasi Organisasi Papua Merdeka

3.           GNP: Gerakan Nasional Papua


           Juni 2003: Rekonsiliasi para Pejuang Papua di Utrecht-Nederlands

           28 November – I Desember 2005 Di Lae-PNG

1.           West Papua National Coalition for Liberation (Port Villa)





II. Presidium Dewan Papua (PDP)

Dibentuk melalui Kongres Rakyat Papua II di Jayapura Pada Mei-Juni 2000
Agenda:
1.          Pelurusan Sejarah

2.          Memperjuangkan Kemerdekaan Papua

PDP Satu-satunya lembaga Informal yang memiliki legitimasi Politik, Sosial, Budaya secara luas dari masyarakat Papua. 3 Tahun berdiri PDP lebih banyak mengalami kekerasan politik (kematian Theys H. Eluay).

PDP tidak memiliki strategi politik yang jelas dalam menjalankan dua agenda utama tersebut.




III.                      Dewan Adat Papua (DAP)

Dibentuk karena pengalaman rakyat Papua yang terkait dengan eksploitasi SDA. DAP menghimpun pemimpin adat/suku untuk berjuang pada masalah-masalah hak ulayat dan kebudayaan Papua





Kegagalan OTSUS di Mata Nasionalis Papua

           RUU OTSUS tidak mengikutsertakan tokoh-tokoh pejuang Papua (OPM), Lembaga-lembaga Adat, dan Unsur-unsur masyarakat Papua secara keseluruhan.

           OTSUS = politik Devide Et Impere

           OTSUS: hanya berhasil dalam bidang Infrastruktur, tidak pada SDM Masyarakat Papua

           OTSUS & Pemekaran tidak memperhatikan kondisi SDM masyarakat Papua

           OTSUS & Pemekaran = Proyek MPR RI

           OTSUS & Pemekaran= mobilisasi TNI-POLRI.



Marginalisasi Bangsa Papua


           Marginalisasi Bangsa Papua

1.              Demografi: Terjadi displacement akibat transmigrasi dan Migrasi

2.              Politik: Akibat menjadi minoritas suara melemah dalam PEMILU dan PILKADA

3.              Ekonomi: Perangkat ekonomi dikuasai Non-Papua

4.              Sosial Budaya: Ekspresi budaya dianggap sebagai tindakan separitisme




PAPUA BARU


           Rekonsiliasi internal

Antara Elite Politik Papua, suku-suku dalam masyarakat.

           Rekonsiliasi Eksternal

Dialog Papua – Jakarta yang melibatkan pihak ketiga/pihak Asing.




Kondisi Papua Saat Ini

Adalah Disebabkan Oleh Karena

Kondisi Papua Disaat Kemarin



Papua Ku Papua Mu Papua Kita Semua





Aceh, 7 Januari 2010

Jeffry Wr Papare

Papua Ujung Panah.

Stay Connected

Copyright © West Papua Ujung Panah. Designed by OddThemes