prefix='og: https://ogp.me/ns# fb: https://graph.facebook.com/schema/og/ article: https://graph.facebook.com/schema/og/article'> Kasus Paniai Berdarah - West Papua Ujung Panah

Kasus Paniai Berdarah

Kasus Paniai Berdarah
Papua Ujung Panah - Kronologis 5 Pelajar SMA Ditembak Mati Oleh ABRI dan 17    Warga Lainnya Luka-Luka Berat Di Paniai – Papua


 I.         Kronologis
Kejadian ini, terjadi pada hari Minggu,7 Desember 2014, sekitar pukul 00:15 WP (Jam 12:00 Malam). Saat itu, satu mobil Fortuner tanpa lampu melaju di depan pondok natal pemuda setempat, menuju ke Madi. Tiga orang pemuda yang berada di pondok natal tersebut menyampaikan kepada pengendara mobil untuk menyalakan lampu mobil. Mereka hanya sampaikan ini malam, jadi pasang lampu baru lewat. Kita sama-sama jaga dan kami juga merayakan natal jadi kamu juga menghargai kami. Namun pengemudi mobil yang rupanya berisi aparat keamanan langsung lewat tanpa pembicaraan apapun. Tiga pemuda itu kembali ke pondok seperti biasa. Mereka tidak pikir apa yang terjadi, karena mereka tidak buat kesalahan.

Mereka tiga asyik pasang lagu-lagu natal dan menikmati lagu natal, tiba-tiba satu truk berisi aparat gabungan (TNI dan Polisi serta Timkhus ABRI) dan mobil fortuner dari arah Madi berhenti di depan Pondok Natal. Mereka menganiaya Yulianus Yeimo sampai tidak berdaya dan mereka (ABRI) bongkar Pondok Natal itu.

Pada malamnya Pasca penganiayaan tersebut terjadi, maka pada pagi harin, senin 8 Desember 2014, masyarakat dari kampung Ipakiye menuju ke kota Enarotali yang jaraknya diperkirakan 5 Km dengan tujuan menanyakan dan meminta penjelasan dari aparat keamanan mengenai pelaku dan mobil yang dikendarai.

Sekitar pukul 10.00 WIT (Pagi), karena marah, masyarakat lalu membakar satu buah mobil Fortuner yang diduga sebagai mobil yang semalam melintas di depan pondok natal. Setelah itu mereka berkumpul di lapangan Karel Gobai, sambil bernyanyi dan waita. Tindakan masyarakat ini ternyata ditanggapi secara brutal oleh aparat keamanan. Mereka (ABRI) langsung menembak masyarakat yang ada di lapangan Karel Gobai itu. Lapangan Karel Gobai itu terletak kantor koramil dan kantor polisi. Mereka (korban) itu benar-benar masyarakat sipil dan pelajar. Jadi peristiwa berdarah di Paniai ini tidak ada kaitan dengan Papua Merdeka atau TPN OPM,”Kata saksi lapangan.

II.      Lima Pelajar SMA Ditembak Mati Oleh ABRI
Berdasarkan penelusuran, 5 orang yang ditembak mati ABRI adalah pelajar SMA Negeri 1 Paniai Timur adalah sebagai Berikut :
1.Simon Degei berusia 18  Tahun, Ia Siswa di SMA Negeri 1 Paniai  dan saat itu berada di Kelas  III. Ia ditembak mati di tempat kejadian dan saat itu masih dijejer bersama mayat lainnya di lapangan sepak bola Karel Gobay.

2.Otianus Gobai berusia 18  Tahun, Ia Siswa SMA Negeri 1 Paniai Kelas  III, mengenakan baju sekolah, Osis. Ia ditembak mati di tempat.
3.Alfius Youw berusia 17 Tahun, Ia juga adalah siswa SMA Negeri 1 Paniai  Kelas  III. Tampak di foto, dia mengenakan baju olahraga biru. Sama dengan tiga lainnya, ia ditembak mati di tempat.
4.Yulian Yeimo  berusia 17 Tahun, Ia belajar di SMA Negeri 1 Paniai . Saat ini berada di kelas I. Ia meninggal di RSUD Paniai.

5.Abia  Gobai  berumur 17 Tahun, Ia juga adalah siswa SMA Negeri 1 Paniai. Seperti 3 rekan lainnya, ia berada di Kelas  III.  Abia ditemukan  tewas ditembak di Kampung Koge Kotu, sebelah lapangan terbang, sekitar 400 meter dari Kantor Polres Paniai. Mayat Abia  Gobay  telah dibawa pergi ke rumah oleh keluarga. Malam ini  tidak dijejer bersama mayat empat rekannya.

III.      Tujuh Belas Warga Yang Luka-Luka Berat
Tujuh Belas Warga yang tampak kritis luka tembak di RSUD Paniai. Nama-namanya adalah sebagai berikut :
1.      Oni  Yeimo (Pemuda) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
2.      Yulian Mote (25 Tahun, PNS) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
3.      Oktovianus Gobay (Siswa SMP KLS I) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
4.      Noak Gobai  (Mahasiswa di STIKIP Semester V) dirawat di RSUD Paniai.
5.      Bernadus Magai Yogi  (Siswa SD KLS IV) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
6.      Akulian Degey  (Siswa SMP KLS 1) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
7.      Agusta Degey ( 28 Tahun, Ibu Rumah Tangga) dirawat di RSUD.
8.      Andarias Dogopia (Pemuda) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
9.      Abernadus Bunai  (Siswa SD KLS IV) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
10.  Neles Gobay  (PNS) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
11.  Jerry Gobay (Siswa SD KLS V) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
12.  Marice Yogi (52 Tahun, Ibu Rumah Tangga) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
13.  Oktovianus Gobay  (Siswa SD KLS V) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
14.  Yulian Tobai  (Satpam RSUD) dirawat di RSUD Paniai di Madi, kritis.
15.  Yuliana Edoway (Ibu Rumah Tangga) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
16.  Jermias Kayame (48 Tahun, Kepala Kampung Awabutu) dirawat di RSUD.
17.  Selpi Dogopia (34)

Untuk itu, Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak yang peduli dengan masalah kemanusiaan, untuk menuntut KOMNAS HAM RI Menyelesaikan Kasus ini sesuai hasil investigasi tanpa membelokan ke ranah hukum yang tidak memuaskan bagi keluarga korban, sekaligus menuntut Pemerintahan JOKOWI-JK Menyelesaikan kasus ini melalui pembentukan KPP HAM.

Sumber: http://srmpapua.blogspot.co.id

Stay Connected

Copyright © West Papua Ujung Panah. Designed by OddThemes