prefix='og: https://ogp.me/ns# fb: https://graph.facebook.com/schema/og/ article: https://graph.facebook.com/schema/og/article'> Kasus Kekerasan Militer terhadap Man Gobay di Paniai 08 Agustus 2014 - West Papua Ujung Panah

Kasus Kekerasan Militer terhadap Man Gobay di Paniai 08 Agustus 2014

Foto Suarawiyaiman Alm. Man Gobay 


Papua Ujung Papua - Kepolisian Indonesia yang bertugas di Kabupaten Paniai diduga menembak salah satu warga sipil Pemuda atas Nama Man Gobay, lokasi kejadian penembakan terjadi Timida kecamatan Bibida kabupaten Paniai. Pada hari ini Kamis 08 Agustus 2014 pukul 15.00 Waktu Paniai Papua.


Hal ini disampaikan oleh warga sipil setempat melalui SMS ke media ini, hingga kini belum ada kronologis lengkap tentang Penembakan yang dilakukan oleh Aparat kepolisian terhadap Warga sipil Paniai tersebut. Pada hari  kamis, (07/08/14); ditempat kejadian.

TNI/POLRI colonial Indonsia terus-menerus melakukan tindakan brutal terhadap rakyat papua melalui pembunuhan secara sistematis atau terstruktur terutama di Kab. Paniai. Kejadian pembunuhan itu, rakyat paniai dilarang untuk diambil foto dari pihak kolonial TNI/POLRI atas kejadian tersebut. Hal itu, disampaikan melalui sms dari tempat kejadian, kepada pengelola media ini.
Setelah dua hari kemudian, Pada hari sabtu (09/08/2014), TNI/POLRI benar-benar melakukan tindakan brutal terhadap, korban Man Gobai. "Informasi ini, disampaikan salah satu warga Kab. paniai, Odiapai Mou-Gobai yang bertempat tinggal Amougi-dekat Kec. Bibida dan membenarkan dengan kejadian tersebut, sehingga kejadian pembunuhan secara brutal itu, termasuk pelanggaran HAM,” katanya.

Ketika ditanya, kenapa dia dapat disiksa dan dipukuli dengan tindak seperti itu, karena diduga anggota TPN-PB/OPM. Hal itu disampaikan TNI/POLRI, saat menyiksa dan meneror ditempat kejadian. "Sebenarnya, Man Gobai bukan bagian dari kelompok TPN-PB/OPM tetapi dia adalah warga sipil yang tidak punya apa-apa yang dapat dibunuh," ungkapnya.

Informasi yang diterima,www:suarawiyaimana.blogspot.com; Masyarakat Kab. Paniai menolak atas rencananya, akan membuka pemekaran Kab. Delama Jaya. “Dikarenakan Masyarakat yang ada diwilayah itu merasa trauma dengan tindakan TNI/POLRI sepanjang ini. Dan Masyarakat suku Mee, Suku moni yang ada diwilayah itu, merasa  tidak nyaman dengan situsi yang tak pernah kondusif selama ini. Jadi kami rakyat papua, di Kab:paniai terlebih khusus masyarakat bibida, dan duma-dama, kami menolak dengan adanya wacana pemekaran baru itu ,” tegasnya.

Rakyat Papua dengan tegas menyatakan kepada Pemerintah Indonesia bahwa, kami bukan bagian dari Indonesia dengan tindakan kriminalisasi, yang diperlakukan oleh TNI/POLRI itu. Dan Indonesia masuk di Tanah papua itu secara ilegal dengan tindakan aneksasi secara sewenag-wenang sepanjang ini. “Jadi kami tidak mau hidup dengan tindakan kolonial Indonesia, jadi lebih bagus diberikan kemerdekan saja,” harapnya. 

Sumber: Suarawiyaimana

Stay Connected

Copyright © West Papua Ujung Panah. Designed by OddThemes