Kronologis Penganiayaan di Kabupaten Dogiyai West Papua oleh militerisme.
Dogiyai -Jumat (20/1/17). Sekretaris Kampung (Sekam) Yotapuga Nolaskus Douw (34) mengendarai motor di depan Rumah Sakit Moanemani lalu Mobil Penumpang Enarotali Nabire (Avansa Abu Abu) Menyengkol Sekertaris kampung Yotapuga, pada Pukul 10:00 WIT lalu.
Kemudian Sopirnya Melarikan diri ke Kantor Kepolisian Resort Moanemani (Polsek Moanemani). Setelah itu, Sekertaris Kampung Yotapuga juga lari ke Polsek Moanemani untuk menyampaikan tentang hal yang terjadi terhadapnya.
Dan ada peringatan yang di sampaikan oleh Sekertaris Kampung Yotapuga, kepada orang yang mengenadarai mobil tersebut di Polisi dan orang itu "bahwa Lain Kali tidak boleh mengendarai Mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi" kemudian setelah menyampaikan itu, Polisi yang di tempat itu, menerima dengan baik atas pernyataan yang di sampaikan, lalu Sekertaris Kampung keluar lewat pintu depan Polsek untuk pulang ke kampung Yotapuga.
Kemudian Dua (2) orang Mahasiswa UNIPA atas nama Ferdinand Tebai ditahan di Polsek dengan alasan Mahasiswa tersebut Pernah memegang Tali Komando saat Sweeping, kata polisi,
Dan lalu Sekertaris kampung Yotapuga balik lihat begini Mahasiswa kedua itu ditahan di Polsek Moanemani.
Sehingga Sekertaris kampung Yotapuga ada perasaan kenapa sampai bisa di tahan, lalu Sekertaris Kampung itu, Balik untuk Tanya kenapa Anak Saya ditahan dan kenapa sampai ini bisa terjadi? lalu Polisi tanpa menanggapi, Sekertaris kampung Dipukul oleh polisi dengan mengunakan Sepatu Laras dan Balok oleh Anggota Polisi sektor (Polsek) Moanemani dan sasaran yang dapat di pukul di bagian Pelipis Mata, Kepala dan Dada hingga Mukanya hancur. Sesudah di pukul Seketaris Kampung Yotapuga di tankap oleh Polisi.
Lalu Rombongan Pemuda dari Dogiyai di bawah pimpinan Tim Pastoral Katolik Paroki Santa Maria Ratu Rosari Idakebo. Sebagai peran utama Diakon Aleks Pigai pergi memutuskan Maksud Ditahan kedua orang tersebut, saat sampai di Polsek, Diakon Aleks Pigai dan Desederius H.J Goo, tanpa tanya banyak polisi langsung balik pukul sampai babak belur dengan mengunakan balok 5x5 Hingga Dadanya Desederius Goo bengkak, Dahinya pecah Sementara Diakon Aleks Pigai Dahinya juga pecah, sesudah dipukul lalu keduanya ditahan oleh pihak Polsek Moanemani.
Setelah ditahan Para Pejabat pemerintah Dogiyai seperti A system 1 Simon Anouw, DPRD DOGIYAI Yeskhel Anouw, Elias Anouw, Yani Bobii, Jakson Adii, Marselino Tekege dan Para Distrik ketemu dengan Pihak Polisi untuk mengeluarkan 4 pemuda tersebut hingga pada Jam 15:00 Wpb mereka dikeluarkan.
Sekian Informasi atas perlakuan tindakan Kekerasan yang di lakukan oleh Polisi terhadap Orang Asli Papua [OAP)] di Dogiyai-Papua.
Oleh: Andy Go dan Yunus Gooko Eniya api (Facebook)
Militerisme sebagai pembunuh dan penghabisan manusia Papua Barat. Dan karena mereka mempunyai sistem untuk melakukan Genocide terhadap masyarakat West Papua. Sungguh masyarakat saya akan di bunuh seperti begini dan tolonglah internasional dan UN bertanggung jawab tentang ini.
Foto Korban Kekerasan Negara terhadap OAP.
Posting Komentar