Home Sejarah West Papua Era Darurat Kekerasan Genocide Oleh Kolonial Indonesia
West Papua Era Darurat Kekerasan Genocide Oleh Kolonial Indonesia
By Amopiyaa At Jumat, Februari 03, 2017 0
Kekerasan Genocide yang di alami oleh bangsa West Papua oleh kolonial Indonesia adalah kekerasan yang sangat serius dan tidak dapat di hentikan. Kerasan ini berlanjut dari tahun 1969, saat West Papua di Paksa oleh Militerisme untuk masuk dalam bingkai NKRI.
Ketika tahun 1970-1990 banyak rakyat West Papua di paksa, di siksa, di perkosa, di aniyaiya, dan di tikam serta di bunuh lalu di buang ke gua-gua. Salah satu pembicara yang di wawancarai di pedalaman West Papua (Meepago) PINCEN PEKEY menuturkan bahwa saat militer datang ke pedalaman West Papua ini ada beberapa hal yang mereka lakukan:
Pertama mereka datang menyuruh kami untuk mengunakan atribut pakaian indonesia dari dulunya kami pake koteka moge menjadi pake pakaian Indonesia. Ketika saat di paksa untuk mengenakan pakaian; ada taman-teman saya yang saat itu tidak ingin gunakan pakaian Indonesia, namun adanya gentakan senjata untuk menembakan orang yang tidak mengunakan pakaian indonesia terutama ada beberapa orang yang tewas.
Kedua ada operasi militer ( operasi koteka dan operasi nipon) yang di lakukan secara brutal, terutama kepada orang-orang yang membawa berbagai atribut Bintang Kejora di hukum mati dan di salibkan selama empat hari tampa minum dan tanpa makan serta ada yang bunuh lalu di letakan di gua-gua.
Berjalannya operasi militer di Meepago ada banyak korban dan ada banyak nyawa yang hilang tanpa tindakan hukum yang di awasi dari pihak-pihak yang wewenang, malah semuanya hanya mimpi yang terlewatkan. Operasi militer ini merupakan masalah yang cukup tidak di klarifikasi lagi karena telah melanggar aturan hukum negara ini dan huku budaya suku Meepago.
Dan yang paling bahaya banyak dari rakyat kita dapat di paksa oleh militer untuk mengikuti berbagai agenda Nasional Indonesia terutama Upacara pengibaran benderah merah putih 17 Agustus, dan hari besar lainnya; saat di paksa sebagian dari kami ada di pukul; ada di siksa; ada yang tembak, alasannya karena militer menyuruh untuk partisipasi dalam agenda Nasional Indonesia.
Sangat memalukan bahwa militer sewenang-wenang menghancurkan budaya dan aturan adat suku Meepago tanpa memandang apa yang benar dan apa yang buruk. Mana mungkin kami suku Meepago menindaklanjuti sesuai system otak Indonesi atau bisa di katakan kami bangsa West Papua. Kenapa saya mengatakan bangsa West Papua karena dulunya Papua ini telah menjadi negara West Papua; 1 Desember 1961 itulah hari kemerdekaan bagi rakyat West Papua.
Bangsa West Papua ini mempunyai lambang negara "burung mambruk", Nama bendera "Bintang fajar atau Bintang kejora", lagu kebangsaan "Hai Tanah Ku" serta undang-undang yang di lambangkan sebagai adat istiadat dari Tujuh Wilyah adat. Maka dengan itulah rakyat West Papua mempunyai Negara. Namun hanya saja negara Kolonial Indonesia datang untuk mendatangkan berbagai persoalan problematik dalam rakyat West Papua.
Meninjau dengan masalah di atas yang di jelaskan oleh Pak PINCEN PEKEY, banyak masalah juga terjadi di berbagai tempat atau daerah yang ada di Wilayah West Papua. Dan itu, masih berlanjut sampai saat ini dalam tangan kolonial indonesia yang semakin membodohi masyarakat West Papua melalui kedatangan pemerintah yang berkedok imprealisme, militerisme, kapitalis. Kedatangan mereka inilah yang selalu menghancurkan martabat suku, ras, budaya di West Papua sehingga menghasilkan kepentingan pribadi.
Maka dengan itu, Sejarah tidak akan di lupakan dan sejarah akan mencatat berbagai hal-hal persolan yang terjadi West Papua. Dengan harapan penuh bagi generasi mudah West Papua terus semagat dan catat sejarah yang terjadi.
Salam Revolusi
Salam Free West Papua oleh Natho Bukega
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar