Home Waspada WEST PAPUA: PEMEKARAN KABUPATEN/PROVINSI SEBAGAI WAJAH BARU OPERASI MILITER
WEST PAPUA: PEMEKARAN KABUPATEN/PROVINSI SEBAGAI WAJAH BARU OPERASI MILITER
By Amopiyaa At Senin, September 04, 2017 0
Oleh : Dr. Socratez Sofyan Yoman
Pendahulan
Para pembaca yang mulia, Anda percaya atau tidak percaya, Anda akui atau tidak akui, Anda senang atau tidak senang, Anda terima atau tidak terima, Anda suka atau tidak suka, keyakinan iman saya dan refleksi pengalaman penulis, menyatakan kepanjanjan dari Pemekaran kab/provinsi di West Papua adalah Operasi Militer Indonesia yang berubah wajah dari Daerah Operasi Militer (DOM).
Konsensus bersama untuk penyelesaian konflik antara bangsa Indonesia dan West Papua Otonomi Khusus bukan pemekaran-pemekaran.
Otonomi Khusus adalah alat bagaining (alat tawar) politik antara bangsa Indonesia dan bangsa West Papua. Ketika tahun 1998, tuntutan West Papua Merdeka mengkristal dari bangsa West Papua, maka Otsus No. 20 Tahun 2001 menjadi solusi menang-menang (win win solution).
Ide Otonomi Khusus bukan datang dari bangsa Indonesia. Ide cemerlang ini dari para tokoh, politisi, akademisi & ilmuwan, rohaniawan dari West Papua. Layak disebutkan beberapa nama di sini: Simon Patrice Morin, Alex Hesegem (yang dijuluki di Senayan: Badai Angin Kurima), Gerson Djopary, Dr. Pdt. Karel Philipus Erari, Agus Kafiar, Tonny Rahael, Frans Wospakrik, Wambrauw, dan beberapa orang hebat tidak disebutkan nama di sini.
Hasil karya anak-anak bangsa West Papua itu, bagian-bagian substansial dikebiri oleh bangsa Indonesia di Senayan Firaun Indonesia. Akhirnya, lahirlah Otonomi Khusus No.21 Tahun 2001.
Otonomi Khusus sbg alat tawar antara West Papua Merdeka dan Indonesia. Otsus adalah roh dari solusi akar masalah West Papua yg bermartabat & mendamaikan dan merupakan kemenangan bersama bangsa RI-West Papua.
Tapi, sayang, tawaran yg harga mahal & taruhan untuk harga NKRI ini telah GAGAL dilaksanakan di West Papua oleh Pemerintah Firaun Moderen Indonesia yg wataknya bicara lain, di atas kertas lain & di lapangan lain.
[4/9 11:25 AM] Socratez Yoman: 1. Dokumen Sangat Rahasia
Para pejabat Orang Asli West Papua yang rakus pemekaran kabupaten/provinsi perlu tahu dokumen sangat rahasia ini. Kalian semua sudah menjadi kaki dan tangan (kepajangan tangan) si Firaun Moderen Indonesia yang menghancurkan dan memusnahkan Penduduk Asli bangsa West Papua.
Dokumen sangat rahasia dari Departemen Dalam Negeri Direkturat Jenderal (DITJEN), Kesatuan Bangsa (KESBANG), dan LINMAS dalam nota dinas No.578/ND/KESBANG/D IV/VI/2000 tertanggal 9 Juni 2000 berdasarkan radio gram Gubernur Carataker Kepala Daerah Tingkat I Irian Jaya No. BB.091/POM/ 060200/ tertanggal 2 Juni 2000 yang berhubungan dengan tuntutan penentuan nasib sendiri orang Asli Papua.
Didukung dengan dokumen Dewan Ketahanan Nasional Sekretariat Jenderal, 27 Mei 2003, tanggal 28 Mei 2003 tentang Strategi Penyelesain Konflik Berlatar Belakang Separatis di Provinsi Papua melalui Pendekatan Bidang Politik Keamanan.
2. Tujuan Operasi
Tujuannya adalah Operasi Pengkondisian Wilayah dan Pengembangan Jaringan Komunikasi dalam menyikapi Arah Politik Irian Jaya (Papua) untuk Merdeka dan Melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pelaksana dan yang terlibat kangsung dalam Operasi ini adalah Departemen Dalam Negeri, Departeman Pertahanan dan Keamanan, Departemen Luar Negeri (khusus Operasi Diplomasi), Kepolisian Republik Indonesia, BAKIN, BAIS TNI,Muspida Provinsi, Media Massa, Tokoh Masyarakat yang Pro NKRI, keluarga anggota Pepera 1969, LSM.
3. Dampak dari pemekaran
3.a. Pembangunan infrastruktur TNI/Polri dengan cepat diseluruh kabupaten dan provinsi yang dimekarkan.
3.b. Perang antar penduduk Asli West Papua dibiarkan supaya dengan segera musnah dari tanah mereka.
3.c. Jumlah orang-orang Indonesia semakin banyak dan terus bertambah dan penduduk asli disingkirkan.
3.d. Tanah penduduk Asli West Papua dirampok dan diduduki atas nama pembangunan bias pendatang.
3.e. Dalam kabupaten pemekaran pembunuhan rakyat dan bangsa West Papua terus meningkat.
[4/9 11:25 AM] Socratez Yoman: 4. Jalan Tol Pemusnahan
Pemekaran kabupaten dan provinsi adalah kemenangan gemilang Operasi Militer Wajah Baru untuk pemusnahan bangsa West Papua tanpa resiko tekanan dunia internasional.
Dulu West Papua dijadikan sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) sekarang pemerintah Firaun Moderen Indonesia mengadakan Operasi Militer Indonesia dengan menaikan derajat yang lebih aman tapi penuh dengan tipu muslihat, yaitu Operasi Militer Pemekaran Kabupaten/Provinsi.
Penguasa Paranoid pemerintah Firaun Moderen Indonesia akan menyatakan itu permintaan para elit bangsa West Papua. Tapi kita bisa menolak anggapan itu dengan kita mengatakan:
Pemekaran sebuah pemerintahan harus dilalui dengan syarat. 1. Wilayah. 2. Penduduk. 3. Sumber Daya Manusia. 4. Sumber Daya Alam.
5. Jumlah Penduduk yang PALSU
Secara logika, aneh tapi nyata kita lihat satu contoh saja. Coba tenang sebentar dan renungkan dengan logika sehat dan nurani yang suci dan standar moral yg tinggi.
Kabupaten Induk Jayawijaya sudah mekarkan kab. Pegunungan Bintang, Kab. Yuhukimo, Kab. Yalimo, Kab. Mamberamo Tengah, Kab. Tolikara, Kab. Lanny Jaya, Kab. Nduga.
Kab. Induk Jayawijaya sudah memekarkan 7 (tujuh) wilayah pemerintahan baru. Dengan demikian, jumlah penduduk juga terbagi.
Hanya Contoh: Seandainya sebelum pemekaran 7 kabupaten baru jumlah Penduduk Kab. Jayawijaya adalah 150.000 jiwa. Jika dibagi jumlah ini per kabupaten 15.000 jiwa/kabupaten. Maka, sisa penduduk yang tertinggal di Kabupaten Induk sebesar 45.000 jiwa.
Tapi, sangat aneh adalah penduduk sudah dibagi tetapi jumlah penduduk di kabupaten induk semakin memingkat bukan berkurang dan juga di kabupaten pemekaran juga jumlah penduduknya meningkat terus.
Saya heran, banyak manusia yang muncul tiba-tiba dari gua, atau yang sudah matipun dibangkitkan dengan roh-roh tujul dari Melayu.
Pembohongan/ manipulasi jumlah penduduk begini, sangat berbahaya rakyat dan bangsa West Papua. Sebaliknya Pemerintah Firaun Moderen Indonesia diuntungkan.
[4/9 11:26 AM] Socratez Yoman: Menurut pengamatan saya di lapangan, jumlah penduduk di kabupaten pemekaran yang benar 5.000 jiwa bukan 10.000 ke atas. Penduduk Asli West Papua sudah habis dibantai oleh Penguasa Pemerintah Firaun Moderen Indonesia.
Anda sekalian sedang menipu Tuhan, menipu diri sendiri dan menipu orang lain dan Anda menari-menari dan berdansa-dansa atas tulang belulang dan tetesan air mata dan cucuran darah umat Tuhan di West Papua yang punya dan tanah ini.
Doa dan harapan saya, tulisan sadarkan kalian orang-orang asli West Papua.
Waa....kinaonak
Ita wakhu Purom, 4 September 2017
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar