Pada 15/08, 2017, beberapa tokoh Papua bertemu presiden Indonesia, Ir. Joko Widodo. Hasil pertemuan itu merekomendasikan didorongnya Dialog sebagai langkah penyelesaian konflik Papua. Dan Dr. Neles Tebay ditunjuk untuk mempersiapkan Dialog dengan dibantu oleh Menkopolkam, Wiranto dan staf presiden, Teten Masduki.
Dialog bukan agenda baru, pernah didorong tetapi gagal, karena rakyat Papua hanya menginginkan Hak Penentuan Nasib Sendiri.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan melihat dan menyimak upaya Indonesia menggagalkan agenda Hak Penentuan Nasib Sendiri dan mengalihkan fokus rakyat Papua, maka saya selaku Dewan komite The United Liberation Movement for West Papua - ULMWP menegaskan beberapa hal sebagai berikut.
1. Agenda ULMWP adalah memperjuangkan HAK PENENTUAN NASIB SENDIRI sesuai Komunike bersama dalam KTT MSG 2013 di kanaky ketika WPNCL mengajukan aplikasi keanggotaan West Papua dalam MSG dan BUKAN DIALOG Jakarta-papua
2. ULMWP sedang mendorong agenda International Supervised Vote for West Papua melalui petisi Internasional untuk meminta Pengawasan Dunia Internasional menuju hak penentuan nasib sendiri bangsa Papua.
3. Upaya presiden Ir. Joko Widodo mendorong DIALOG dengan menunjuk Dr. Neles Tebay dkk, adalah upaya menggagalkan diplomasi internasional supevise vote for west Papua oleh Eksekutif ULMWP dan mengalihkan fokus perhatian rakyat Papua pada agenda International Supervised Vote for West Papua.
4. Kepada Rakyat Papua agar tetap fokus agenda politik yang sedang diperjuangkqn oleh ULMWP
Dengan rasa hormat ULMWP sekali lagi menyampaikan bahwa Agenda ULMWP adalah Memperjuangkan HAK PENENTUAN NASIN SENDIRI bagi bangsa Papua.
TTD
Bucthar Tabuni/DK ULMWP
Posting Komentar